Berlibur di Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba temannya mama yang tahun lalu sempat menawari kami berlibur bersama ke Pulau Salah Namo, Ibu itu datang menagih janji. Secara tiba-tiba, hari itu juga kami harus berangkat, aku ditawarin untuk nantinya memasarkan secara online Cottage yang baru dia bangun di Pulau Pandang, sekitar 30 menit perjalanan naik kapal dari Pulau Salah Namo. Berhubung sudah lama tidak liburan, aku langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang, toh... sambil bekerja juga nantinya di sana. Karena pekerjaan ternikmat kan liburan yang gratis (...dan dibayar). Hehehe. Aku boleh mengajak teman, kata Ibu itu. Orang pertama yang terlintas tentulah Keda, aku menelponnya dan langsung menyuruhnya bersiap-siap untuk pergi ke Pulau sekarang juga. Dia yang baru saja bangun tentu tidak percaya, sampai-sampai harus memastikan berkali-kali hingga akhirnya dia percaya. Mama yang tadinya ragu untuk ikut karena harus meninggalkan papa juga memutuskan ikut pergi dengan kami, dan Emi juga turut

Berburu di Thrift Shop Medan: Monza

Menepati janji aku akan membahas tentang Monza yang sebelumnya pernah dibahas pada tulisan sebelum ini yang bercerita tentang pengurusan paspor di Tanjung Balai. Bagaimana aku saat itu dalam keadaan terdesak dan uang pas-pasan harus membeli rok di bawah lutut agar diizinkan masuk ke dalam kantor imigrasi karena tidak mungkin pulang dengan tangan kosong.

Monza adalah barang atau pakaian bekas yang dijual dan dibeli dengan harga yang sangat murah mulai dari 2.000 hingga 200.000 tergantung kualitasnya. Berhubung yang dijual adalah barang impor dari negara-negara Asia lainnya sepert Vietnam, Thailand, Korea atau Jepang tidak jarang kita bisa mendapatkan barang bekas bermerek dengan harga jutaan di toko asalkan kita jeli melihat dan memilihnya.

Barang yang diperjualbelikan berupa segala jenis pakaian untuk semua umur, kain, bantal, selimut, boneka, sprei, sepatu, tas bahkan pakaian dalam. Pasar yang awal mulanya hanya ditemukan di Tanjung Balai saja atau biasa disebut dengan Pasar TPO menjadi tumpuan kemajuan perekonomian masyarakat sekitar yang berjualan pakaian bekas.

Jangan membayangkan TPO sebagai pusat perbelanjaan layaknya Mall, kondisinya sama dengan pasar tradisional, kering kerontang saat panas dan becek saat hujan. Namun, semua usaha akan terbayar jika kamu menemukan barang-barang lucu dengan harga gak wajar (murahnya).

Buat yang senang 'belanja impulsive' dan 'belanja ah nanti suatu saat pasti perlu kok' bakalan khilaf di tempat ini pasar yang semuanya berisi kios-kios berjualan monza. Aku contohnya meski bekali-kali diingatkan papa agar tidak menambah sampah di rumah aku tetap pulang tidak dengan tangan kosong meskipun itu cuma baju sepotong.

Aku pernah membeli baju kaos seharga 10.000 dapat 5 dengan kondisi ya lumayan buat pakai di rumah untuk sekadar santai tapi kaos kualitas premium pada umumnya dibandrol sepotong 10.000-20.000, kemeja 25.000-35.000. Aku juga pernah membeli celana jeans pendek dengan harga 5.000 dan 15.000 dapat 2, kondisinya masih bagus semua tergantung kejelian kita saja dan biasanya celana jika tidak obral bisa mencapai 25.000-50.000 baik panjang atau pendek.

Bagian yang paling seru adalah mengubrak-abrik obralan bersama pemburu-pemburu monza lainnya.

Bisnis monza ini sudah dari dulu melagenda dan dulunya juga pernah terhenti pada tahun 2002 dan mulai muncul lagi di 2012 dan kembali bersinar di 2014. Bahkan saat ini,  tepat di belakang rumahku (di Kisaran) penjual monza-monza sudah mulai menjamur dan ramai setiap hari.

Mungkin beberapa orang ada yang kurang sreg dengan pakaian bekas tapi buat saya tidak masalah toh buat dipakai sehari-hari juga, aku menyiasatinya dengan merendam dengan air panas sebelum dicuci lalu dicuci dengan detergen dan pewangi.

Karena sekarang monza semakin dekat, setiap ada kesempatan aku akan berkeluyuran di belakang rumah memilah-milih, bedanya kualitas di Kisaran jauh lebih bagus dan harganya juga sedikit lebih mahal. Aku bisa mendapat dress yang benar-benar masih bagus dengan 25.000 dan rok yang masih bagus 10.000. Adikku juga pernah membeli jersey asli dengan 15.000 dan baju baseball asli masi bercap belum pernah dipakai dengan 25.000. Gila!

Buat yang masih bingung. Sistemnya begini...

Penjual mendapatkan barang bekas dalam paketan yang dibeli dari pemasok, setiap paket berbungkus plastik goni besar berisikan 100 -300 potong pakaian dengan harga yang bervariasi setiap paketnya mulai dari 1.500.000 - 5.000.000 semakin bagus isinya semakin mahal paket atau biasa disebut dengan BAL.

Baju-baju itu dipilih oleh penjual terutama yang bagus-bagus untuk dijual dengan harga lebih tinggi dan selebihnya dijual dengan cara obral. Kisaran yang semakin ramai dengan penjual monza ternyata memberi dampak pendapatan yang signifikan terhadap penjual baju-baju baru tentang berkurangnya pembeli. 

Tapi, ya mau bagaimana lagi... sebagai pecinta monza aku ingin mereka tetap selalu ada.:D


Tas 20.000 dan sepatu 30.000

Komentar