Berlibur di Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba temannya mama yang tahun lalu sempat menawari kami berlibur bersama ke Pulau Salah Namo, Ibu itu datang menagih janji. Secara tiba-tiba, hari itu juga kami harus berangkat, aku ditawarin untuk nantinya memasarkan secara online Cottage yang baru dia bangun di Pulau Pandang, sekitar 30 menit perjalanan naik kapal dari Pulau Salah Namo. Berhubung sudah lama tidak liburan, aku langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang, toh... sambil bekerja juga nantinya di sana. Karena pekerjaan ternikmat kan liburan yang gratis (...dan dibayar). Hehehe. Aku boleh mengajak teman, kata Ibu itu. Orang pertama yang terlintas tentulah Keda, aku menelponnya dan langsung menyuruhnya bersiap-siap untuk pergi ke Pulau sekarang juga. Dia yang baru saja bangun tentu tidak percaya, sampai-sampai harus memastikan berkali-kali hingga akhirnya dia percaya. Mama yang tadinya ragu untuk ikut karena harus meninggalkan papa juga memutuskan ikut pergi dengan kami, dan Emi juga turut

Sensasi Kamera Lubang Jarum

Senin siang, saya dan teman sekantor, Gege, mengalahkan teriknya panas matahari demi mendapat konten untuk Beranda Komunitas di Yahoo! Indonesia, tentunya... ;p

Awalnya, saya hanya mewawancarai lewat telepon berdiskusi tentang Komunitas Lubang Jarum yang dibuat oleh Ray Bachtiar. Sampai akhirnya mas Ray berkata, mbak harus rasakan sendiri bagaimana caranya membuat kamera.

Manggarai, tidak sedikit mengurangi sedikitpun volume panasnya siang itu. Saya pun tak mau menyerah, meski Gege sudah ngos-ngosan karena dipaksa jalan dari stasiun ke jalan Pariaman (yang katanya deket) padahal menurut Gege ini sama sekali koloborasi ga nyantai antara matahari dan jalanan.

Tidak ada tanda-tanda kehidupan saat saya telah tiba di depan rumah mas Ray. Rumahnya tampak begitu asri dengan beberapa tanaman hijau di halaman depan, batu bata merahnya sebagai pagar juga menambah kesan rumah 'seniman' banget.

Benar saja, setelah dipersilahkan masuk. Rumah yang merangkap sebagai kantor tersebut benar-benar membuat saya dan Gege merasa betah.

Setelah bercakap-cakap dengan mas ray, tentang kamera lubang jarum dan fotografi. Saya dan Gege melakukan 'tugas', tidak ini keseruan...

Membuat kamera lubang jarum luar biasa seru. Benar kata mas ray, prosesnya tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Bagaiman awal pembuatan kamera, hunting foto (saya sempat jadi model lho.. :P) hingga ke tahap pencetakan foto.



Saya menjadi model dari kamera lubang jarum. Fotografer: Damar

Proses pengambilan foto menggunakan kamera lubang jarum. Foto: KLJI
Proses mencetak foto di kamar gelap. Foto: KLJI
Foto pun akhirnya dijemur. Foto: KLJI

Ini loh hasil dari kamera KLJ-ku. Foto: KLJI



Wohooooo, saat foto tersebut dicuci di kamar galap, saat gambar itu mulai muncul dan melekat sempurna pada kertas ah.. ah.. ah.. cant say it by words. Kamu harus coba sendiri

Ah, Mengenal komunitas itu seru...

Note: Kita pulangnya naik taksi, intern (pura-pura) kaya :))

Komentar