Berlibur di Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba temannya mama yang tahun lalu sempat menawari kami berlibur bersama ke Pulau Salah Namo, Ibu itu datang menagih janji. Secara tiba-tiba, hari itu juga kami harus berangkat, aku ditawarin untuk nantinya memasarkan secara online Cottage yang baru dia bangun di Pulau Pandang, sekitar 30 menit perjalanan naik kapal dari Pulau Salah Namo. Berhubung sudah lama tidak liburan, aku langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang, toh... sambil bekerja juga nantinya di sana. Karena pekerjaan ternikmat kan liburan yang gratis (...dan dibayar). Hehehe. Aku boleh mengajak teman, kata Ibu itu. Orang pertama yang terlintas tentulah Keda, aku menelponnya dan langsung menyuruhnya bersiap-siap untuk pergi ke Pulau sekarang juga. Dia yang baru saja bangun tentu tidak percaya, sampai-sampai harus memastikan berkali-kali hingga akhirnya dia percaya. Mama yang tadinya ragu untuk ikut karena harus meninggalkan papa juga memutuskan ikut pergi dengan kami, dan Emi juga turut

2012 dan Malam Tahun Baru

1st of all saya mau mengucapkan selamat tahun baru, teman-teman…

Seperti tahun-tahun sebelumnya, bukannya saya tidak memiliki resolusi apapun di awal tahun, saya sudah memiliki kebiasaan untuk mencatat hal detil apa saja yang inginkan kapanpun! Yah apapun itu semua dari kita menginginkan yang terbaik tak hanya tahun ini namun juga tahun-tahun ke depannya.

Jadi, bagaimana dengan malam tahun baru saya?

Sebenarnya, perayaan malam tahun baru juga bukanlah sesuatu yang wajib buat saya. Namun dengan kondisi kuliah yang tak libur, depresi karena banyak tugas dan UAS yang di depan mata. Tawaran dari Rani dan Iyak bagaikan angin surga, para sahabat saya itu mengajak ngumpul bareng merayakan malam tahun baru bersama-sama di Kemang.
Diri saya semakin tak kuasa menolak. Duh! Sepertinya saya semakin bijak untuk menyikapi hidup ya. –_-“

Detilnya seperti ini, pacarnya Rani yang sedang kebagian ‘job’ di malam tahun baru, bersama bandnya mengisi acara di Nasi Goreng Kemang. Rani membujuk saya dan Iyak untuk ikut bersamanya di malam tahun baru ini. Yah, modus sih biar dia ada temennya waktu pacarnya manggung. Haha :p

Well, ini bukan kali pertama kami kesana. Sebelumnya kami juga pernah nongkrong sambil nemeni Rani yang nungguin pacarnya perform. Dan saya pernah kesini sama…. ah sudahlah!

Berhubung kali ini di NGK mengadakan acara spesial tahun baru yang mengenakan setiap pengunjungnya membayar 100rb. Tapi oleh ‘mami’ Rani, kita dijanjikan free entry dengan syarat ikut rombongan band yang mulai check-sound dari sore.

Selain karena gratisan dan ngebir! Agak mikir sih sebenarnya untuk ikut, it so wasting time kalo harus nunggu dari sore. Bisa-bisa tahun barunya keburu batal. Karena teman saya memang PR yang baik, terbujuklah saya oleh Iyak yang sama-sama tak punya rencana malam tahun baru karena ditinggal kekasih. Tapi kalau dia pacarnya hanya ke Pamulang saja. Sedang saya? ditinggal beneran. Gak balik-balik. :p

“Oh berarti saya nunggu dari sore aja kan nih? Ya gapapa deh, ntar ngerokok aja bareng iyak, palingan ga berasa” Begitu pikir saya.

Ternyata salah besar. Mami Rani mengharuskan kita datang ke rumahnya dari pagi, biar berangkatnya ga ribet dan ga mencar-mencar. Hmmm… padahal Kalibata ke Kemang jauh lebih dekat daripada rute Kalibata-Depok-Cibubur-Kemang! Lagi-lagi saya ngalah…

Teman senang saya senang.

Sangkin niatnya saya dibanguni Rani jam 8 pagi. Disuruh mandi dan siap-siap. Kenyataanya saya tidur lagi sampai jam 8.30. Sekitar pukul setengah sepuluhlah saya baru berangkat dari rumah ke stasiun Kalibata menuju Depok, dan menjemput si putri kaca, Iyak.

Sesampainya di Stasiun UI, Depok kami menyempatkan sarapan. Dan setelah itu kami pun berangkat menuju rumah Rani yang mengharuskan naik dua angkot berbeda untuk sampai di rumahnya. Angkot berwarna merah dengan nomor 19 adalah angkot yang pertama mengantar kami sampai ke jalan baru, Kampung Rambutan.

Mesti harus naik angkot satu lagi yang berwarna biru, berbadan seperti mobil carry dan bernomor 121. Dan angkot itulah yang akan melewati depan komplek perumahan tempat Rani tinggal.

Saat menaiki angkot itu, tidak ada yang aneh. Sampai akhirnya saya tahu bahwa angkot ‘khusus’ ini harus melewati tol cibubur. Sepanjang perjalanan, dikarenakan abang supirnya yang ngebut, pintunya bisa membuka dan menutup sendiri. Ini bukan cerita seram, apalagi kalau melihat iyak yang dikerjai abangnya, dia disuruh megangi pintunya -selama di tol- agar menutup dengan baik. Mukanya masam. Hahaha :D

Sesampainya di depan Plasa Cibubur atau depan komplek perumahannya Rani. Kita disuruh menunggu beberapa menit untuk dijemput Rani.

Rani sampai. Menghampiri kami. Naik motor.

Kami saling berpandang-pandangan dengan tria, lalu tertawa. “Okay! Lets rock it lah makcik”

Jadi yang ingin tahu bagaimana rasanya jadi anak metal, mungkin bisa mencoba goncengan bertiga sambil melewati banyak polisi tidur.

Sampailah di rumah Rani. Sesuai rencana kali ini kami hanya akan tinggal menunggu dijemput pacarnya Rani, ke NGK, ngalor ngidul hingga acara dimulai.

Singkat cerita, selama di NGK setelah menunggu berjam-jam dan berpindah-pindah tempat kesana kemari. Acara pun dimulai pukul 8 malam. Kami para cewek-cewek dandan dan tampil maksimal. Dan masuk ke venue skitar pukul setengah 9.

Sudah cantik! Dengan pedenya, kami duduk ke meja yang telah dipersilakan. Saat hendak memesan makanan tiba-tiba kami ditanya tentang tiket masuk. Lah? Saya pikir mereka seharusnya mengenali muka-muka kami yang seliweran kurang kerjaan daritadi.
Okeh, serahkan ini pada mami Rani…

Rani sibuk menjelaskan bahwa kita adalah rombongan dari band yang malam itu perform sebagaimana yang dijanjikan bahwa setiap personel anak band berhak membawa satu orang untuk ikut masuk di NGK. Nah jatahnya personel lain itulah yang dilimpahkan pada kami. Karena mereka tak mengajak siapa-siapa.

Entah siapa yang salah siapa yang benar. Yang jelas terjadi kesalahpahaman di sini. Pihak manajemen NGK menganggap 8 orang itu hanyalah personel band saja, selebihnya bayarrrrrr…

Sedangkan menurut informasi dari pacarnya Rani, setiap personelnya diperbolehkan mengajak satu orang untuk ikut acara malam tahun baru itu. Tak masalah sebenarnya jika harus membeli tiket, toh kita bakal senag-senang disini.

Namun Rani sudah terlanjur kesal dan gondok dengan kesimpangsiuran berita dan menganggap mereka tidak professional. Rani mengajak kami beranjak pergi dari tempat itu. Saya dan Iyak ikut aja…

“kita pergi dari sini, Nam. Males gue!” kata Rani berapi-api

*mengangguk cepat kemudian melemah*

Itu artinya ini malam minggu plus malam tahun baruan kami kelabu, saudara-saudara….

Batal lah rencana saya untuk mencari jodoh dan menggoda DJnya malam itu. #uhuk

Berangkatlah kami naik mobil pacarnya Rani berbekal dengan kemahiran Rani mengendarai mobil dan sedikit pengetahuan saya tentang Jakarta.

Perdebatan panjang antara kemana mau kemana. Mulai dari Beer Garden, Foodfest, Kempinski, berakhir pada….. SENAYAN!

Apah? Ini beneran Senayan? Ya, ini Senayan! Tempat yang saya datangi setiap harinya.

*Oh Tuhan! Ini kan malam tahun baru kenapa bawa saya kemari lagi?*

Dengan alasan mau lihat diskonan di Senayan City, berpakir di Plaza Senayan. Tapi kesalahan terbesar pada malam kalut itu adalah para cewe-cewe ini lupa melihat jam, dan tidak sadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 10 lewat.

Kecewa dengan Senayan City yang udah tutup. Ya iyalah, sudah jam berapa….

Rani yang ditelpon pacarnya ternyata bertengkar hebat. Pacarnya marah karena kesalahan Rani yang tidak bilang dulu ketika memutuskan keluar dari NGK. Yah meskipun mereka sama-sama kesal dengan manajemennya. Rani yang keras kepala masih mempertahankan pendapat dan kegengsiannya tidak akan pernah kesana lagi. Marah. Telepon ditutup.

Kami semakin bingung akan kemana. Baiklah makan dulu ke…. McD!!!

“Setelah makan kemana? Pulang yuk! Ah ga jadi… ke Sevel dulu yuk… Beli Bir!”

Okay, apapun yang terjadi malam ini cukup random dan menggelikan. Kami seperti dedek-dedek celana gemes galau di malam tahun baru sambil menenteng bir dari Sevel senayan menuju parkiran.

Diminum di jalan? Iya dong! Fix, kami mirip anak alay. Hahahaha…
Sesampainya di mobil, kami tak langsung pergi. Mengendap di mobil, menyetel radio berharap mendapat hiburan setimpal dengan NGK. Sambil memegang botol masing-masing dan menyalakan rokok. Rani merokok untuk pertama kali sangkin stresnya. Namun tidak untuk lain kalinya, karena sepertinya dia tidak berbakat untuk merokok dengan batuk-batuk setiap kali tarikan asap rokok.

Entah apa yang Iyak dan Rani dengar di radio tiba-tiba mereka berteriak
“Eh! Udah tahun baru… Yuk cheers!”

Terus terang saya agak bingung. Perasaan belum deh.
Tapi saya ikutan cheers. Mengucap harapan dan hampir menangis terharu melihat teman-teman saya ini. Yang pasti, Kami ingin yang terbaik untuk tahun ini dan seterusnya.

Tiba-tiba penyiar radio kembali bersiar danbercuap
“Yak, 10 menit lagi 2012 akan datang!”

Kami saling pandang dan tatap-tatapan. Terdiam.
Tertawa melihat kekonyolan malam itu? Tentu, ini sebuah malam yang tak akan terlupakan dari persahabatan yang luar biasa. Saya sayang kalian. 

Note: Bagaimanakah Rani dengan pacarnya? Hush! Mau tau aja urusan rumah tangga orang :P

Komentar