Berlibur di Pulau Pandang dan Pulau Salah Namo

Beberapa hari yang lalu, tiba-tiba temannya mama yang tahun lalu sempat menawari kami berlibur bersama ke Pulau Salah Namo, Ibu itu datang menagih janji. Secara tiba-tiba, hari itu juga kami harus berangkat, aku ditawarin untuk nantinya memasarkan secara online Cottage yang baru dia bangun di Pulau Pandang, sekitar 30 menit perjalanan naik kapal dari Pulau Salah Namo. Berhubung sudah lama tidak liburan, aku langsung mengiyakan tanpa berpikir panjang, toh... sambil bekerja juga nantinya di sana. Karena pekerjaan ternikmat kan liburan yang gratis (...dan dibayar). Hehehe. Aku boleh mengajak teman, kata Ibu itu. Orang pertama yang terlintas tentulah Keda, aku menelponnya dan langsung menyuruhnya bersiap-siap untuk pergi ke Pulau sekarang juga. Dia yang baru saja bangun tentu tidak percaya, sampai-sampai harus memastikan berkali-kali hingga akhirnya dia percaya. Mama yang tadinya ragu untuk ikut karena harus meninggalkan papa juga memutuskan ikut pergi dengan kami, dan Emi juga turut

GCC Youth Camp 2011, Bring me back to life :)


Mengutip kata-kata dari nita, salah satu teman serumah saya semasa GCC Youth Camp di lembang.
GCC Youth Camp 2011 “bring me back to life”

hal serupa yang ikut saya rasakan

GCC Youth Camp 2011, membawa saya ke dunia yang baru. Saya belajar banyak tentang segala hal disini. Semua dari hal yang paling mendasar, ilmu yang berkaitan dengan kepribadian diri sendiri, orang-orang dan lingkungan di sekitar kita, hingga ke detail cara untuk membuat suatu perubahan tersebut.

Semua perubahan itu dimulai dari diri kita, mencintai diri sendiri adalah satu bentuk bukti bahwa kita merupakan pribadi yang dapat diandalkan. Tentu saja, setiap manusia memiliki kekurangan dan kelebihan. Tetapi bagaimana cara untuk dapat merubah diri kita menjadi pribadi yang positif dan menginspirasi orang banyak tanpa harus minder dengan kekurangan yang kita miliki adalah sebuah nilai plus. Tidak akan mungkin seseorang dapat mencintai orang lain, jika dia tidak mencintai dirinya sendiri.

Adanya perhatian dan rasa simpatik kita terhadap hal-hal lain yang diluar dari kepentingan diri kita sendiri merupakan tahap awal dimana kita tanggap terhadap isu-isu sosial. Banyak permasalahan yang terjadi di dunia ini, semuanya akan terasa kompleks ketika semua orang hanya berpikir tentang dirinya saja.

Beberapa diantara kita tinggal dalam zona yang nyaman, tempat tinggal, makanan, sekolah, lingkungan dan keluarga yang baik. Terkadang kita memang lupa bersyukur, dan kemudian berpikir… melihat kenyataan bahwa masih banyak orang yang memiliki nasib tidak seberuntung kita. Dan kita tersenyum.

Sudah seharusnya kita marah. Karena berpikir saja tidak pernah cukup, permasalahan tersebut merupakan tantangan buat kita. Bagilah senyum kita untuk mereka, untuk bumi.
Mari lakukan perubahan dimulai dari hal terkecil yang kita bisa lakukan 

New friends


di kantor Mercy Corps, Sebelum berangkat ke lembang

Ada satu hal baru yang saya dapat sebagai GCC leaders untuk masa bakti 2011-2012. Sesuatu yang menjadi sebuah pengalaman berharga yang tidak ternilai, saya bertemu dengan teman-teman leaders hebat lainnya.

Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Saya bukan termasuk orang yang cepat akrab. Ketika pertama kali berada di tempat tersebut, saya merasa aneh. Tak banyak yang dapat saya kerjakan karena sifat saya yang seperi ini.

Awalnya pun saya kira pertemanan ini hanyalah sebagai formalitas selama 5 hari saja. Namun atmosfer keakraban dan keramahan begitu kental terasa menjelang beberapa hari terakhir.


narsis ketika makan :D


saat break makan siang atau malam, biasanya para leaders bermain tebak-tebakan :)

Mereka berpikir dengan kritis ketika bekerja bersama kelompok, bermain dan menghabiskan banyak waktu bersama ketika break makan, sholat dan waktu istirahat.
Well, saya benar-benar merasa enjoy disini. Saya merasa seperti berada di rumah sendiri.




salah satu games, yang dimainkan sebelum sesi dimulai



dengan kelompok kecil saya, membangun GCC building :p


dengan kelompok besar (sebelum diubah)

Di hari terakhir, saya benar-benar merasa sedih karena harus berpisah tinggal dengan teman-teman yang hebat seperti mereka. Untuk malam terakhir kami bersama, para leader melalui kelompok yang telah dibentuk diharuskan menampilkan sesuatu pada malam talent show.

Syaratnya adalah, pesan yang disampaikan harus jelas dan haruslah menghibur. Kelompok saya mendapat tema yang menarik untuk dipertunjukkan “human rights and gender”. Kita memutuskan untuk membuat suatu pertunjukan drama kecil-kecilan.


with rian, di dalam drama dia menjadi pacar saya yang ternyata gay


masih dalam drama :p

Meskipun drama kami bukanlah yang terbaik, namun tanpa disangka, drama tersebut membawa saya sebagai the most talented pada malam itu. Para juri atau kakak fasilitator mengaku kesulitan mencari pemenangnya. Sebagai hadiahnya saya mendapat sebuah bingkisan yang ternyata berisi sebuah buku yang sudah lama saya impikan untuk dibeli. Yaitu, 1 perempuan 14 laki-laki.


wohooo... i got the prize !!

seusai pertunjukan, sebelum pengumuman pemenang dan renungan kebersamaan selama beberapa hari ini. seperti biasa kami menghabiskan waktu untuk banyak bermain, bernyanyi dan yah... menari ! saya merasa seperti sedang berada di camp rock :p


haha, break the rules :d

Anyway, saya memiliki kelompok yang hebat, mempunyai teman serumah yang lucu-lucu dan keseluruhan teman yang ramah.


bersama kelompok kecil, di hari terakhir


bersama kelompok besar (sesudah diubah) yang juga kelompok drama :)

and then, this is the whole leaders batch 1 :


Leaders ? I'm the change

Tempatnya

Villa Air - Lembang, 4-8 Juli 2011




its amazing place, isnt it ?



foto : koleksi pribadi dan dari berbagai sumber yang saya dapat di facebook. thank youuuu :D

Komentar

  1. Yeaaah Leaders??Im the change apa lo mau jawab dgn kata yang lain sab?hahahah

    BalasHapus

Posting Komentar